Tuesday, May 4, 2010

dari seorang laki-laki kecil.

Aku Hanya Laki-Laki Kecil..

dari Mr. Lemon yang hanya laki-laki kecil, untuk seseorang yang berharga di hidup nya dan telah menjadi dunianya.


Aku hanya seorang anak laki-laki kecil yang biasa-biasa saja. Hidup di dunia yang biasa-biasa saja. Keadaan sekitar yang biasa-biasa saja. Sampai suatu hari kamu datang dan mengubah duniaku. Mengubah semuanya menjadi tidak biasa-biasa saja.

Aku mungkin hanya seseorang diantara beribu orang diduniamu. Mungkin suatu saat semua yang ada diantara kita akan terlupa. Mungkin aku akan berubah, dan tidak sebaik yang tertulis, yang mengatakan aku akan terus menyayangimu. Bukan berarti aku sudah menghilangkan rasa yang ada untukmu, aku hanya takut suatu saat semua akan terjadi dan itu diluar kehendakku. Mungkin direncanakan Tuhan. Mungkin juga karna aku. Atau mungkin karna kita berdua.

Jujur saja, aku bukan seorang puitis yang bisa membuat beribu untaian kata indah, aku bukan miliarder yang bisa membeli kata-kata dari orang lain, aku bukan seorang tukang kebun yang bisa menumbuhkan bunga-bunga dihatimu, juga bukan pelukis di hati mu agar berwarna. Aku hanya seorang anak laki-laki kecil yang merasakan suatu rasa yang tidak biasa dan mengungkapkan nya melalui dunia maya, melalui semua tulisanku yang tak indah. Orang orang menyebut rasa itu cinta, suka, sayang dan sebagainya. Tapi bagiku, itu semua adalah perasaan yang abstrak, yang bisa berubah baik cepat maupun lambat dan bisa juga bertahan.

Aku bukan anak kecil yang bisa berkata dengan ceplas-ceplos, aku juga bukan gentleman yang bisa mengatakan semua dengan tenang, dan aku bukan pedagang keliling yang bisa mengatakan semua dengan lancar dan tanpa makna. Aku hanya seorang laki-laki kecil yang tengah merasakan dunia yang indah dan ingin mengungkapkan dengan kata-katanya sendiri meskipun terbata-bata.

Aku bukan mainan yang bisa kamu mainkan sesuka hati. Aku juga bukan tas yang bisa kamu gunakan sewaktu kamu butuh. Aku bukan sesuatu yang bisa kamu buang bila kamu tidak butuh. Aku seorang anak laki-laki kecil yang menginginkan kamu disisiku dan membuatmu membutuhkanku disisimu.

Aku bukan pangeran yang selalu bisa menuruti kemauanmu, aku juga bukan narapidana yang selalu terkurung. Aku ingin menjadi merpati yang kemanapun dia pergi, dia akan kembali ke tempatnya berasal.

Aku hanya seorang laki-laki kecil yang pernah penuh muslihat didepanmu. Yang pernah penuh dengan kebohongan. Yang bukan menjadi diriku. Yang mengucap dusta dari bibirku untuk didengar telingamu. Menulis dusta dengan tanganku dan membuat matamu membaca dusta-dusta itu. Ya aku pernah seperti itu. Tapi tidak sekarang. Apa yang terucap meski terbata-bata, tertulis dariku meski tak jelas, semua adalah benar.

Aku mungkin bukan tabib yang bisa menyembuhkan semua luka-lukamu. Aku hanya anak laki-laki yang bisa meminjamkan bahuku padamu saat kamu butuh. Aku bukan peramal yang bisa menebak apa pikirmu, apa maumu. Aku hanya laki-laki kecil yang tidak peka.

Aku bukan pandai besi yang bisa terus membuat tameng agar hatiku tak rusak olehmu. Aku bukan petugas kesehatan yang bisa terus memperbani hatiku yang terluka. Aku hanya anak laki-laki yang bisa terluka hatinya.

Aku bukan superhero, aku bisa meneteskan airmata. Bahkan hanya karna seuntai kata yang terucap ataupun tertulis. Ingatanku tak sehebat Einstein, tapi aku selalu berusaha mengingat pertemuan pertama kita. Karna aku hanya seorang laki-laki kecil.

Aku bukan ibu-ibu yang pandai bicara, aku juga bukan patung yang diam seribu bahasa. Aku bukan bisu atau gagu. Aku hanya perlu berfikir ribuan kali untuk mengucapkan satu kata dihadapanmu, itu yang membuatku tampak diam dihadapanmu. Dalam diam pun, aku terus memikirkanmu. Karena aku laki-laki yang sedang dimabuk cinta.

Sudah kukatakan sebelumnya bahwa aku memang bukan tabib, bukan dokter, bukan petugas kesehatan, bukan juga superhero, tapi apapun terjadi aku yang hanya laki-laki kecil ini akan terus berusaha untuk tetap bersamamu meski mungkin aku tak dianggap olehmu.

Aku bukan gitaris handal, juga bukan pianis yang hebat. Aku bukan penyanyi bersuara merdu yang bisa membius semuanya. Aku hanya laki-laki kecil yang dikaruniai suara oleh Tuhan dan bisa bersuara. Meski suara yang kuhasilkan terkadang sumbang. Aku terus menyanyikan lagu kenangan kita berdua agar semua tetap segar dalam ingatanku. Meski bukan pianis hebat, aku terus berlatih agar tampil sempurna saat kau dengar.

Aku tak seperti buah lemon yang ceria berwarna kuning dan berasa manis manis asem. Juga bukan seperti sayur pare yang pahit. Aku bukan seperti tebu yang sangat manis. Juga bukan seperti jeruk yang asam. Aku hanya anak laki-laki yang terkadang manis, pahit, asam, dan rasa-rasa lain yang dapat kamu rasakan.

Aku hanya laki-laki kecil yang emosi nya belum stabil. Aku kadang dengan mudah mengucapkan apa yang seharusnya tak terucap. Mengucapkan apa yang akan kusesali suatu saat. Maklumilah, aku hanya laki-laki kecil.

Aku hanya laki-laki kecil yang terkadang gundah saat kamu tak membalas tulisanku, saat kamu tak berbicara padaku. Aku hanya takut akan kehilanganmu. Kadang aku juga mau menjadi penghutang abadimu, agar bisa terus berhubungan denganmu. Karna aku hanya laki-laki kecil.

Aku bukan psikolog yang bisa membantumu selalu dengan kata-kataku, juga bukan cheerleader yang bisa berteriak untuk mendongkrak semangatmu. Aku hanya anak laki-laki kecil yang terus mendukungmu, apapun yang kamu lakukan agar menjadi yang terbaik dihidupmu, meski mungkin bukan bersamaku.

Aku merasa sakit dihatiku ketika kamu berkelakuan kepada mereka sama seperti saat kamu berkelakuan padaku. Kepada Cecep, Randhi, Rangga, Sumono, Ali, Bintoro, Otoy, Lukito, Adimin, dan lainnya. Aku bukan berhati baja dan sedingin es yang tak bisa merasakan panasnya api cemburu. Aku laki-laki kecil biasa yang mudah terbakar oleh cemburu. Tapi dengan logika aku menahan, karna aku sadar, aku hanya satu diantara beribu manusia di duniamu. Aku tak berani mengungkapkan rasa itu didepanmu. Karna aku sadar aku bukan siapa-siapa. Hanya laki-laki kecil.

Aku bukan pendeta, bukan juga ustad, bukan pastor, bukan biksu, bukan semua. Aku hanya anak laki-laki kecil yang takut pada Tuhannya. Dan selalu mendoakanmu disetiap malamku sebelum aku tidur. Dan mendoakanmu agar baik-baik saja didoa pagi ku.

Aku hanya laki-laki kecil yang menyayangimu dengan tulus.

Aku hanya laki-laki kecil yang menangis saat kamu mengatakan semua tak bisa kembali.

Aku hanya laki-laki kecil yang tak sekuat yang terlihat.

Aku hanya laki-laki kecil yang takut suatu saat akan kamu tinggalkan.

Aku hanya laki-laki kecil yang pengecut, tak berani mencintaimu lebih dalam.

Aku hanya laki-laki kecil yang munafik dengan mengatakan padamu aku baik-baik saja padahal jauh didalam aku terluka.

Aku hanya laki-laki kecil yang berharap kamu bisa menyembuhkan luka dihatiku.

Aku hanya laki-laki kecil yang egois, meminta Tuhan menghentikan waktu hanya ketika aku bersamamu, dan mempercepat waktu ketika aku tak bersamamu.

Aku hanya laki-laki kecil yang menyimpan kenangan kita dalam kotak emas dan tak berani kubuang meski ingin mencoba lebih kuat bila suatu saat aku mesti tanpamu.

Aku laki-laki kecil yang selalu dan selalu ingin bersamamu.

Aku benar benar hanya laki-laki kecil yang tak tahu harus berbuat apa agar bisa terus bersamamu.

Aku hanya laki-laki kecil yang mencintaimu dalam diam.

Aku hanya laki-laki kecil yang memujamu sepanjang hidupku.

Aku hanya laki-laki kecil yang menyayangimu.

Ya..

Aku hanya laki-laki kecil yang menyayangimu, dan berharap kamu juga seperti itu padaku.

Aku bukan siapa-siapa, hanya laki-laki kecil yang menyayangimu dengan sepenuh hati..


hanya laki-laki kecil yang menyayangimu dengan sepenuh hati tanpa peduli apapun yang terjadi..

No comments:

Post a Comment